HEPATITIS B
dr. Monte Selvanus Luigi K
RS PKU Muhammadiyah Gombong
www.pkugombong.tk
Definisi
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh viral yang menyerang hati, masuk melalui darah atau cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi. Hepatitis B hampir 100 kali lebih infeksius dari pada virus HIV. Apabila seseorang terifeksi dengan virus ini, gejalanya bervariasi dari ringan sampai dengan berat sekali. Pada orang dewasa dengan infeksi akut biasanya akan sembuh sempurna (90%), namun jika anak-anak yang terinfeksi sebagian besar penyakitnya akan menahun.
Gejala Klinis
Pada kebanyakan orang, infeksi hepatitis B tidak menimbulkan gejala. Gejala baru akan timbul apabila seseorang telah terinfeksi selama 6 minggu. Gejala yang lazim dijumpai antara lain nafsu makan hilang, mual, muntah, lemas, gejala flu like symptom, nyeri perut terutama di bagian ulu hati, urin berwarna gelap, kulit dan konjungtiva mata menjadi kuning, kadang nyeri otot dan tulang.
Hepatitis B akut dan hepatitis B kronik
Infeksi hepatitis B akut jika gejala berlangsung <> 6 bulan disebut hepatitis B kronik. Prognosis hepatitis B akut lebih baik daripada infeksi hepatitis B kronik. Hati mempunyai kemampuan luar biasa dalam memulihkan diri. Namun jika infeksi berlanjut terjadilah hepatitis kronis yang kadang berlanjut menjadi sirosis dan kanker hati.
Faktor risiko
1. Hubungan kelamin tidak aman dengan orang yang terinfeksi virus hepatitis B.
2. Memakai jarum suntik bergantian.
3. Orang yang mendapat transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
4. Penderita gagal ginjal yang menjalani hemodilusi.
5. Anak yang dilahirkan oleh ibu yang menderita hepatitis B.
6. Orang yang tinggal bersama dengan orang yang menderita hepatitis B.
Diagnosis
Oleh karena penderita hepatitis B seringkali tanpa gejala, maka diagnosis seringkali hanya bisa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium.
1. HbS Ag
Apabila tes ini positif menandakan orang tersebut terinfeksi hepatitis B.
2. Anti HbS
Apabila tes ini positif menandakan orang tersebut pernah menderita hepatitis B dan sudah sembuh atau pernah diimunisasi.
3. Anti HbC
Apabila tes ini positif menandakan orang tersebut menderita hepatitis B kronik. Tetapi bila nilainya rendah masih diragukan.
4. HbE Ag
Apabila tes ini positif menandakan bahwa hepatitis virusnya sangat infeksius.
5. Anti HbE
Apabila tes ini positif menandakan bahwa replikasi virus sudah sangat kecil dan kemungkinan penularan sudah sangat berkurang dan penyakit ini sudah mengalami remisi. Tetapi bila HbE positif sedangkan HbV-DNA masih positif berarti virus hepatitis B mengalami mutasi dan penyakit terus berjalan.
6. Ig M anti HbC
Apabila tes ini positif menandakan bahwa penyakit aktif atau terjadi eksaserbasi akut hepatitis B.
7. HbV-DNA
Apabila tes ini positif menandakan bahwa penyakit aktif dan terjadi replikasi virus makin tinggi.
8. Faal hati
SGOT dan SGPT dapat menandakan bahwa penyakit hepatitis B-nya sangat aktif dan memerlukan pengobatan anti virus.
Terapi
Obat-obatan yang lazim dipakai:
1. Nukleotida analog
a. Lamivudin (STC), dosis 100 mg/ hari
b. Adenovir (Hepsera), dosis 10 mg/ hari
c. Enfecavir (Baraclude), dosis 0,5 mg/ hari
2. Interferon
3. Terapi alternatif
a. Stronger Neo Minophagen C (SNMC®)
b. HpPro
c. Hepasil
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh viral yang menyerang hati, masuk melalui darah atau cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi. Hepatitis B hampir 100 kali lebih infeksius dari pada virus HIV. Apabila seseorang terifeksi dengan virus ini, gejalanya bervariasi dari ringan sampai dengan berat sekali. Pada orang dewasa dengan infeksi akut biasanya akan sembuh sempurna (90%), namun jika anak-anak yang terinfeksi sebagian besar penyakitnya akan menahun.
Gejala Klinis
Pada kebanyakan orang, infeksi hepatitis B tidak menimbulkan gejala. Gejala baru akan timbul apabila seseorang telah terinfeksi selama 6 minggu. Gejala yang lazim dijumpai antara lain nafsu makan hilang, mual, muntah, lemas, gejala flu like symptom, nyeri perut terutama di bagian ulu hati, urin berwarna gelap, kulit dan konjungtiva mata menjadi kuning, kadang nyeri otot dan tulang.
Hepatitis B akut dan hepatitis B kronik
Infeksi hepatitis B akut jika gejala berlangsung <> 6 bulan disebut hepatitis B kronik. Prognosis hepatitis B akut lebih baik daripada infeksi hepatitis B kronik. Hati mempunyai kemampuan luar biasa dalam memulihkan diri. Namun jika infeksi berlanjut terjadilah hepatitis kronis yang kadang berlanjut menjadi sirosis dan kanker hati.
Faktor risiko
1. Hubungan kelamin tidak aman dengan orang yang terinfeksi virus hepatitis B.
2. Memakai jarum suntik bergantian.
3. Orang yang mendapat transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
4. Penderita gagal ginjal yang menjalani hemodilusi.
5. Anak yang dilahirkan oleh ibu yang menderita hepatitis B.
6. Orang yang tinggal bersama dengan orang yang menderita hepatitis B.
Diagnosis
Oleh karena penderita hepatitis B seringkali tanpa gejala, maka diagnosis seringkali hanya bisa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium.
1. HbS Ag
Apabila tes ini positif menandakan orang tersebut terinfeksi hepatitis B.
2. Anti HbS
Apabila tes ini positif menandakan orang tersebut pernah menderita hepatitis B dan sudah sembuh atau pernah diimunisasi.
3. Anti HbC
Apabila tes ini positif menandakan orang tersebut menderita hepatitis B kronik. Tetapi bila nilainya rendah masih diragukan.
4. HbE Ag
Apabila tes ini positif menandakan bahwa hepatitis virusnya sangat infeksius.
5. Anti HbE
Apabila tes ini positif menandakan bahwa replikasi virus sudah sangat kecil dan kemungkinan penularan sudah sangat berkurang dan penyakit ini sudah mengalami remisi. Tetapi bila HbE positif sedangkan HbV-DNA masih positif berarti virus hepatitis B mengalami mutasi dan penyakit terus berjalan.
6. Ig M anti HbC
Apabila tes ini positif menandakan bahwa penyakit aktif atau terjadi eksaserbasi akut hepatitis B.
7. HbV-DNA
Apabila tes ini positif menandakan bahwa penyakit aktif dan terjadi replikasi virus makin tinggi.
8. Faal hati
SGOT dan SGPT dapat menandakan bahwa penyakit hepatitis B-nya sangat aktif dan memerlukan pengobatan anti virus.
Terapi
Obat-obatan yang lazim dipakai:
1. Nukleotida analog
a. Lamivudin (STC), dosis 100 mg/ hari
b. Adenovir (Hepsera), dosis 10 mg/ hari
c. Enfecavir (Baraclude), dosis 0,5 mg/ hari
2. Interferon
3. Terapi alternatif
a. Stronger Neo Minophagen C (SNMC®)
b. HpPro
c. Hepasil
0 komentar:
Posting Komentar
Assalamu'alaikum, silakan tinggalkan pesan Anda untuk kami: