Minggu, 19 April 2009

TUHAN JANGAN BUAT AKU MENANGIS…

. Minggu, 19 April 2009 .


TUHAN JANGAN BUAT AKU MENANGIS…




Di Amerika Serikat, seringkali diadakan sebuah kontes/lomba ajang kreatifitas warga dan anak-anak sekolah. Seperti hari itu, diadakan sebuah lomba balap mobil-mobilan dengan syarat mobil-mobilan tersebut harus dibuat sendiri/rakitan sendiri. Banyak anak-anak sekolah yang mendaftarkan mobil-mobilan kreasinya ke lomba tersebut. Tidak ketinggalan si kecil Max dengan mobilnya yang sangat sederhana, karena memang keterbatasan dana.

Ketika babak penyisihan berlangsung, banyak yang meragukan kemampuan mobil Max. Namun ternyata ia lolos dalam babak penyisihan, berlanjut ke perempat final bahkan ia lolos hingga babak final. Ada 4 orang peserta finalis termasuk Max. Kemudian mereka berempat mempersiapkan mobil-mobilannya ke arena. Sebelum aba-aba start dimulai, Max mengangkat mobil-mobilan ke mukanya dan kemudian ia membaca sebuah doa dengan suara lirih sehingga tidak ada seorangpun yang mendengar doa Max.


Kemudian setelah aba-aba start dimulai, melajulah mobil Max dengan kecepatan tinggi seakan menjawab doa Max dan meninggalkan mobil finalis lainnya. Dan Max memenangkan lomba itu.


Pada saat penyerahan piala hadiah lomba, juri bertanya kepada Max, “Hai Jagoan, tentunya tadi engkau berdoa kepada Tuhan supaya mobilmu tidak kalah bukan?”


Jawab Max, “Ahh, bukan begitu Pak. Tadi aku berdoa kepada Tuhan supaya Dia tidak membuatku menangis jika aku kalah nantinya.”



Saudaraku, sekelumit cerita di atas semoga bisa menjadikan pelajaran bagi kita sekalian. Betapa terkadang kita begitu terobsesi untuk mendapatkan sesuatu. Betapa kadang kita begitu berambisi untuk menduduki jabatan tertentu, misalnya jabatan wakil rakyat, jabatan manajer, jabatan direktur dan lain-lain. Lalu kita bekerja keras dan berdoa sepanjang hari untuk mendapatkannya. Saat itu kita sudah begitu yakin bahwa semuanya sudah ada dalam genggaman. Namun apa yang terjadi, ternyata semua yang kita rencanakan berantakan. Kita gagal. Dan bayang-bayang kegagalan terus menghantui kita sepanjang masa, sepanjang karir dan bahkan kita menjadi su’udzon kepada Tuhan. Di mana letak kekeliruannya? YA, kita selalu siap untuk menang, namun tidak pernah mempersiapkan diri apabila terjadi kekalahan.


Wahai Allah saksikanlah bahwa ini telah saya sampaikan...

2 komentar:

yulisusilo mengatakan...

Cerita tentang si kecil Max patut menjadi bahan renungan untuk kita semua terutama para calon wakil rakyat yang keinginannya belum terwujud. Kalau para caleg kita do'anya seperti si kecil Max maka tidak akan ada caleg yang sampai gila, atau gantung diri.

dokter monte mengatakan...

Welcome to our site mbak Yuli... this site needs your articles and your opinions. What's your email mbak? So I can send you an invitation to be contributor for our site.

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Assalamu'alaikum, silakan tinggalkan pesan Anda untuk kami:

 
pkugombong.tk is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com