SEMINAR PENCEGAHAN DAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS
Materi nya adalah pemahaman tentang kanker serviks, penyebab, gejala, pencegahan, deteksi dini dan penanganannya yang akan di sampaiakan oleh narasumber seorang dokter spesialist kebidanan dan kandungan yang juga praktek di RS PKU Muhammadiyah Gombong yaitu dr. Hj. Wiwiek Widyaningsih, Sp.OG.
Peserta untuk umum, masyarakat ( ibu-ibu ) yang ingin tahu mengenai CA Cerviks, dokter, perawat, bidan dan praktisi kesehatan lainnya. Pwendaftaran paling lambat pada tanggal 23 Juli 2011. Kontak person kepada Restika Amd.Keb. No. Hp. 085719422433. Dengan kontribusi biaya sebesar Rp. 10.000.
Peserta akan mendapatkan fasilitas berupa materi, snack dan juga di sediakan doorprice yang menarik dari panitia.
Tentang Ca Cerviks
Perkembangan zaman ternyata memiliki dampak pada tingkat kesehatan masyarakat. Dengan semakin kankernggihnya teknologi yang sekarang ini disebut-sebut sebagai zaman yang serba instant, mau tidak mau juga mengubah pola dan gaya hidup dari para pelakunya. Dengan demikian paradigma penyakit yang ada dimasyarakat terutama di Negara berkembang juga berubah. Penyakit infeksius yang semula berada ditingkat terwahid pelan-pelan mengalami pergeseran. Penyakit ini perlahan digantikan oleh penyakit penyakit non infeksius atau disebut sebagai penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes mellitus, hipertensi dan lainnya.
Salah satu penyakit yang sekarang ini cukup menjadi momok bagi masyarakat adalah kanker. Kanker dengan berbagi makankerm variannya mulai dari yang menyerang kulit, tulang, bahkan alat genital adalah masalah khusus tersendiri yang saat ini tengah diupayakan penurunan angka kejadiannya. Hal ini dilakukan karena ternyata angka mortalitas/kematian dari penyakit ini cukup tinggi bahkan meningkat sekankerra signifikankern.
Kanker diibaratkan sebagai pembunuh diam-diam. Karena pada awal kemunculannya, para penderita tidak mengalami gejala atau tanda alias asimptomatik dalam bahasa medisnya. Dan rata-rata mereka akan mengeluhkan tanda dan gejala itu ketika sudah memasuki stadium lanjut. Tak terkecuali dengan kanker mulut rahim atau dalam istilah medis lebih dikenal dengan nama Kanker Serviks (Karsinoma
serviks). Kanker ini menduduki peringkat pertama dari penyakit kanker itu sendiri.
Pengertian Kanker Serviks
Kanker Serviks adalah kanker yang menyerang bagian serviks (mulut rahim). Kanker atau karsinoma sendiri merupakan istilah medis yang biasanya digunakan untuk menyebut suatu massa/tumor/ benjolan yang memiliki sifat ganas. Massa/tumor ini merupakan penyakit pertumbuhan sel dalam tubuh dimana bentuknya, sifat dan juga kinetikanya berbeda dengan sel normal tubuh lainnya. Pertumbuhan sel kanker umumnya sangat liar, terlepas dari kendali pertumbuhan sel normal.
Penyebab Kanker Serviks
Sekankerra umum penyebab kanker dapat dibedakan menjadi 3 golongan yakni,
- Kelainan kongenial atau genetika (karena kerusakan gen dalam tubuh)
- Karsinogen (zat atau bahan yang dapat menimbulkan kanker)
- Kimiawi (karsinogen alami : a. organic : aflatoksin yang terdapat pada biji kakankerng yg ditumbuhi jamur aspergillus bisa menyebabkan kanker hati, nitrosamine dalam makanan dan minuman, b. inorganic : abses, kankerdmium, plumbum).
- Buatan manusia : bahan industri seperti kankert, petrokimia, karet, obat-obatan seperti arsen, chlornaphazine.
Selain itu asam rokok juga dapat menyebabkan kanker karena didalamnya terdapat banyak karsinogen seperti polycyclic aromatichydrokankerrbon dan aromatic amine. Hormon juga dapat menimbulkan kanker pada beberapa organ yang pertumbuhanya dipengaruh oleh hormone seperti payudara, uterus (rahim) dan prostat.
- Lingkungan hidup
- Tempat tinggal : udara yang banyak mengandung radium, arsen, nikel
- Gaya hidup : diet makanan, minuman keras, merokok, seringnya terpapar sinar matahari, dll.
Penyebab dari Kanker Serviks diduga terkait dengan adanya virus HPV (human papilomma virus) terutama varian 16 dan 18 dan infeksi dari virus herpes simpleks varian 2.
Orang yang Berisiko Terhadap Kanker Serviks
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan seorang wanita memiliki risiko (predesposisi) lebih tinggi dibandingkan wanita lainnya untuk terkena kanker rahim. Adapun faktor tersebut yakni:
- Gadis yang melakukan coitus pertama kali (coitarche) saat usianya kurang dari 17 tahun.
- Wanita dengan riwayat paritas (persalinan) yang tinggi/banyak (umumnya lebih dari 5 kali melahirkan) apalagi dengan jarak persalinan yang terlampau dekat (kurang dari 2 tahun)
- Wanita yang sering berganti-ganti pasangan seksual (promiskuitas)
- Hygine seksual yang jelek (tidak menjaga kebersihan alat genital)
- Wanita yang mengalami infeksi virus Humman Papiloma Virus
- Wanita yang merokok.
Proses Terjadinya Kanker Serviks
Pada dasaranya kanker terjadi karena adanya pertumbuhan sel tubuh yang abnormal. Dalam kasus kanker serviks, terjadi karena sel penyusun serviks (sel epitel) yang normal berubah menjadi bentuk abnormal.
Sekankerra anatomis, serviks dibagi menjadi 2 bagian yakni eksoserviks/portio (bagian luar) dan endoserviks kanalis serviks (bagian dalam). Masing-masing bagian itu dilapisi oleh sel penyusun yang disebut dengan sel epitel. Pada bagian eksoserviks dilapisi oleh sel epitel gepeng berlapis (squamous compleks), sedangkan pada endoserviks dilapisi oleh sel epitel kuboid / silindris pendek selapis bersilia. Pada daerah perbatasan keduanya terdapat area yang disebut squamo-columnar junction (SJC). Nah pada bagian peralihan inilah, sel-sel epitel itu biasanya akan mengalami metaplasi (perubahan sel menjadi abnormal) Hal ini disebabkan karena sel-sel itu saling bertumpuk dan saling mendesak, sehingga sel-sel tersebut bila tersensivitas bisa berubah menjadi sel yang abnormal. Inilah yang menjadi dasar terjadinya kanker serviks.
Penyebaran Kanker Serviks
Kanker serviks dapat menyebar ke berbagai organ tubuh lainnya. Penyebaran ini terjadi melalui jalur limfogen (melalui getah bening). Sel-sel kanker ini akan masuk ke getah bening dan selanjutnya akan ikut peredaran dari getah bening ini.Penyebaran ke area sekitar juga bisa terjadi seperti ke uterus(rahim), pelvis (panggil) atau vesikanker urinaria (kandung kemih). Penyebaran kanker ke tempat yang jauh (dalam istilah medis disebut metastasis) dapat mengenai organ seperti paru-paru, hati, ginjal, tulang dan otak.
Dari penyebaran inilah dapat diketahui stadium dari kanker apakah stadium dini (stadium Ia, Ib, IIa) atau stadium lanjut (IIb, III, dan IV). Semakin tinggi stadium, semakin kecil pula angka kesembuhannya. Stadium IV disebut juga sebagia stadium terminal/akhir dimana sudah terjadi penyebaran ke organorgan jauh dan harapan hidup sekitar <10%.
Tanda dan Gejala Kanker Serviks
- Kontak bleeding yakni perdarahan paskanker senggama. Hal ini biasanya merupakan tanda umum yang sering dijumpai. Perdarahan yang terjadi dikarenakan kerapuhan dari jaringan serviks. Saat coitus, umumnya akan terjadi gesekan pada dinding serviks. Karena jaringan yang kaya pembuluh darah tersebut sangat rapuh, maka perdarahan mudah terjadi.
- Keputihan juga merupakan gejala yang sering ditemukan. Keputihan ini lama kelamaan akan berbau busuk oleh kaena adanya proses infeksi dan nekrosis (kematian) jaringan akibat kanker tersebut.
- Rasa nyeri yang hebat divagina dan sekitarnya atau pada perut bagian bawah.
- Anemia (karena perarahan hebat pada vagina)
- Gejala yang timbul akibat adanya metastasis/penyebaran ke organ-organ lainnya misalnya:
- paru : batuk lama, efusi pleura, pneumonitis
- hati : ikterus (warna kuning pada tubuh), hepatomegali (pembesaran hati), acites
(kankeriran pada rongga perut)
- otak : koma, kehilangan penglihatan.
- tulang : nyeri tulang, paah tulang
Tanda dan Gejala Bahaya Kanker
P : Perdarahan atau keluar lendir yang tak wajar dari dalam tubuh yakni berupa:
- batuk darah : kanker paru dan sal.nafas
- muntah darah : kanker lambung atau hati
- BAB darah : kanker rectum/anus atau kolon/usus
- perdarahan vagina : kanker serviks)
-
A : Alat pencernaan terganggu atau ada kesukaran menelan yang semakin lama semakin berat (kanker eosofagus, tyroid)
T : Tumor pada payudara atau di tempat lain (testis, usus, otot, dll)
O : Obstipasi/ sembelit atau perubahan kebiasaan BAB atau BAK
K : Koreng atau borok yang tidak mau sembuh (gejal utama kanker kulit stadium lanjut) dimana biasanya tanda yang paling khas adalah perdarahan terus menerus dari borok tersebut.
A : Andeng-andeng (nevus) yang berubah , membesar dan makin menghitam (ditambah rasa gatal, borok, berdarah, rambut yang semual ada menjadi rontok) ini mengacu pada kanker kulit.
N : Nada suara jadi serak atau batuk yang tak kunjung sembuh.
Cara Memastikan Kanker Serviks
Diagnosis dapat ditegakan dengan gejala dan tanda yang dikeluhkan, namum diagnosis pasti kanker serviks ditegakan melalui pemeriksaan sitologi (pemeriksaan sel) dengan cara biopsi (mengambil sebagian jaringan pada serviks ). Dari biopsy tersbut akan terlihat dengan jelas sel-sel kanker tersebut.
Penanganan Kanker Serviks
Penanganan kasus kanker pada umumnya dibedakan berdasarkan stadiumnya. Pada stadium dini masih dapat dilakukan dengan pembedahan. Setelah pembedahan dilnjutkan dengan radioterapi (penyinaran).
Pada stadium lanjut, umumnya tidak dilakukan pembedahan. Namun dengan kemoterapi (obat-obatan ) dan juga radioterapi. Pada stadium IV (IVa dan IVb) umumnya pengobatan yang diberikan hanyalah bersifat paliatif/meringkan keluhan bukan untuk menyembuhkan. Hal ini dikarenakan penyebaran sel kanker yang sudah sistemik/menyeluruh. Sehingga radioterapilah pengobatn akhir dari pasien dengan stadium ini.
Harapan Kesembuhan
Prognosis (gambaran kedepan/harapan) kesembuhan dari kanker serviks ditentukan pula oleh berbagi faktor yakni :
- umur penderita
- keadaan umum penderita (termasuk status gizinya)
- tingkat keganasan/ stadium
- ciri histologik sel kankernya
- kemampuan ahli dalam menangani
- sarana pengobatn yang ada.
Pada kanker serviks stadium IV prognosis buruk.
Cara Diteksi Dini Kanker Serviks
Deteksi dini ialah usaha untuk menemukan adanya kanker yang masih dapat disembuhkan (stadium dini). Deteksi dini terhadap kanker serviks dapat dilakukan oleh para wanita dengan pemeriksaan screenin test yakni dengan kankerra yang mungkin sudah cukup familiar : PAP SMEAR.
Siapa yang Potensial Untuk Screening Kanker Serviks
Screening test hendaknya dilakukan oleh para wanita yang sudah aktif melakukan hubungan seksual juga bagi para wanita yang memiliki faktor risiko/predesposisi seperti yang tercantum di atas. Screening bisa dilakukan pada Rumah sakit melalui dokter special kandungan ataupun tempat-tempat sarana kesehatan spereti laboratorium yang tersedia layanana screening didalamnya.
Cara Pencegahan Kanker Serviks
Siapapun pasti setuju dengan pernyataan mencegah penyakit itu lebih baik daripada mengobati. Hal ini pulalah yang sedapatnya kita lakukan sebagi uapaya penecegahan awal terhadap kanker serviks. Cara pencegahannya adalah bagi anda yang telah menikah, membersihkan daerah kewanitaan dan menjaganya supaya tetap hygine adalah hal yang penting. Kebersihan alat genital pasangan anda juga harus diperhatikan pula. Karena sangat memungkinkan kuman penyakit tersebut ada dalam alat genital yangkurang bersih. Tetaplah setia dengan pasangan anda (jangan perganti-ganti pasangan!).
Vaksinasi kanker Serviks
Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel serviks. Selain membentengi dari penyakit kanker serviks, vaksin ini juga bekerja ganda melindungi perempuan dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin.
Yang perlu ditekankan adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko terkena kanker serviks bisa menurun hingga 75%. Ada kabar gembira, mulai tahun ini harga vaksin yang semula Rp 1.300.000,- sekali suntik menjadi Rp 700.000,- sekali suntik.
Apakah Vaksinansi Memiliki Efek Samping ?
Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia. Hasilnya tidak menunjukkan adanya efek samping yang berbahaya. Efek samping yang paling sering dikeluhkan adalah demam dan kemerahan, nyeri, dan bengkak di tempat suntikan. Efek samping yang sering ditemui lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini sendiri tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin ini.
( Disarikan dari beberapa referensi )
0 komentar:
Posting Komentar
Assalamu'alaikum, silakan tinggalkan pesan Anda untuk kami: